Wednesday 6 February 2013

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN



1.       Pengertian Supervisi Pendidikan
a.       Supervisi berasal dari kata super: yang berarti lebih, atas, tinggi dan Visi: melihat, meninjau
b.       Adalah kegiatan meninjau yang dilakukan atasan kepada bawahan
c.       Tetapi banyak yang salah menanggapi supervisi sebagai kegiatan inspeksi mendadak untuk menangkap yang tidak sesuai dengan ketentuan dari supervisor tersebut
d.       Tujuan Supervisi adalah untuk: menyemangatkan guru, melengkapi kekurangan dalam system, mengembangkan metode yang baru, membina lingkungan kerja yang harmonis antara atasan dan bawahan dan meningkatkan kualitas pembelajaran
e.       Ada dua macam Supervisi:
                                                               i.      Akademik: lebih menekankan kepada aspek pembelajaran
                                                             ii.      Administrasi: lebih menekankan kepada administrasi dan fungsinya
f.        Ruang lingkupnya: kurikulum, pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, hubungan dengan masyarakat

2.       Supervisi pembelajaran diartikan sebagai serangkaian kegiatan membantu guru untuk mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran
3.       Fungsi utama supervisi pembelajaran adalah perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran serta pembinaan pembelajaran sehingga terus dilakukan perbaikan pembelajaran
4.       Prinsip-prinsip yang dimiliki supervisi pembelajaran: praktis, fungsional, relevansi, ilmiah, objektif, demokrasi, kooperatif, konstruktif dan kreatif.
5.       Teknik yang digunakan Supervisi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas sekolah: kunjungan sekolah, pembicaraan individual, diskusi kelompok, demonstrasi mengajar, kunjungan kelas antar guru, lokakarya.
6.       Supervisi kepemimpinan kepala sekolah: adalah kegiatan menilai, mengevaluasi, dan meningkatkan kualitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai motor penggerak utama dalam proses pendidikan di sekolah.
7.       Dan keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola sekolah dapat dinilai dari dua factor berikut:
a.       Kemampuan inovasi, yaitu keberanian melakukan sesuatu yang baru,   mengidentifikasi berbagai kebutuhan, dan memanfaatkan peluang yang terbuka bagi pencapaian tujuan sekolah
b.       Tingkat efesiensi dan efektivitas yang dapat dicapai dalam gerak organisasi sekolah yang dipimpinnya
8.       lima kekuatan yang dapat dimiliki kepala sekolah untuk mempengaruhi kegiatan persekolahan:
a.       kekuatan teknikal berasal dari teknik-teknik manajemen, dan berhubungan dengan aspek-aspek teknis kepemimpinan
b.       kekuatan manusia berasal dari pemanfaatan potensi sosial dan antar pribadi suatu sekolah, yaitu unsur manusianya
c.       kekuatan pendidikan merupakan kekuatan kepemimpinan yang berasal dari pengetahuan mengenai masalah-masalah pendidikan dan kegiatan persekolahan
d.       kekuatan simbolik berasal dari pemusatan perhatian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan persekolahan
e.       kekuatan budaya adalah kekuatan kepemimpinan yang berasal dari suatu kebudayaan sekolah yang unik dan berhubungan dengan aspek-aspek kebudayaan suatu sekolah
9.       dan Supervisi kepemimpinan kepala sekolah membagi tipe kepemimpinan mereka menjadi tiga yaitu
a.       otoriter Dalam tipe kepemimpinan otoriter ini, seorang pemimpin lebih bersifat ingin berkuasa, dan akibatnya suasana sekolah selalu tegang.
b.       laizzez faire yang mana pemimpin memberikan kebebasan yang penuh kepada para anggotanya dalam melaksanakan tugasnya, dan bawahan dalam hal ini mempunyai peluang besar untuk membuat keputusan
c.       demokrasi yang mana pemimpin selalu mengikutsertakan seluruh bawahan dalam proses pengambilan keputusan. Pemimipin akan mengahargai pendapat dan kreativitas para dosen dan karyawan yang ada di lingkungan sekolah, sehingga para bawahan pun akan turut serta bertanggung jawab dalam pelaksanaan program di sekolah tersebut
10.   ada tujuh peran utama kepsek dalam sekolah yaitu: educator (Pendidikan), Manager, administrator, supervisor (penyelia), Leader (pemimpin), pencipta iklim kerja, dan wirausahawan
11.   tapi ada dua sebab dimana kepala sekolah tidak perlu merangkap tugas sebagai supervisor diantaranya adalah:
a.       bahwa tugas yang diemban kepala sekolah sendiri saja sudah cukup berat apalagi ditambah dengan supervise
b.       bahwa supervise membutuhkan kemampuan khusus dalam manajemen pendidikan
12.   kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku tugas yang harus dimiliki. . Setelah dimiliki, tentu harus dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di dalam kelas yang disebut sebagai pengajaran.
13.   Berikut adalah definisi dari guru:
a.       guru adalah orang yang pekerjaanya mengajar
b.       pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
c.       guru adalah ulama’ dan di hadits disebutkan bahwa “ulama’ adalah pewaris para nabi”.
14.   macam-macam kompetensi guru yang ditelaah di supervise profesi dan kompetensi keguruan:
a.       kompetensi pedagogic: Merupakan kemampuan guru dalam pengolahan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik
b.       kompetensi profesiolalisme: Merupakan wujud nyata kemampuan penguasaan atas materi pelajaran secra luas dan mendalam
c.       kompetensi pribadi: Mencakup kepribadian yang baik, stabil, dewasa, arif dan bijaksana
d.       kompetensi social: mampu berkomunikasi dengan lisan, tulisan atau secara isyarat
15.   Supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap penrencanaan, pengamatan dan analisis yang intensif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajarannya
16.   Tujuan diadakannya supervise klinis adalah memberikan tekanan pada proses pembentukan dan pengembangan provesionalitas guru dengan maksud memberikan respon terhadap kebutuhan guru yang berhubungan terhadap tugas-tugasnya
Kriteria dan Teknik Supervise Klinis
                Dalam melaksanakan proses supervise klinis diperlukan kriteria serta serta teknik tertentu agar proses supervisi klinis itu dapat berjalan dengan lancar.
1.       Kriteria dan teknik pertemuan pendahuluan
a.       Mengadakan pertemuan dengan guru dalam suasana yang menyenangkan, tidak “mengancam” dan menakuti.
b.       Menentukan bersama segi yang harus diamati selama pelajaran berlangsung dan cara mencatat hasil observasi.
c.       Jika ada, supervisor menanyakan pengalaman penampilan masa lalu untuk melihat segi-segi atau sub-keterampilan yang akan diperbaiki atau disempurnakan.
2.       Kriteria dan teknik observasi ; fungsi observasi adalah berusaha menangkap apa yang terjadi selama pelajaran berlangsung secara lengkap agar supervisor dan guru dapat secara tepat mengadakan analisis yang obyektif. Ide pokok adalah mencatat yang terjadi dan bukan reaksi supervisor yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan guru yang diamati.
Hal-hal yang harus diperhatikan kegiatan observasi adalah;
a.       Kelengkapan catatan yang nantinya sangat berguna dalam menganalisa apa yang telah terjadi selama pelajaran berlangsung.
b.       Focus, kepada hal yang akan diamati
c.       Menyesuaikan observasi dengan periode perkembangan mengajar guru.
d.       Mencatat komentar sewaktu guru memberikan komentar dalam proses pelajaran berlangsung.
e.       Pola mengajar. Adalah sangat bermanfaat untuk mencatat pola tingkah laku mengajar tertentu dari guru.
f.        Membuat guru tidak merasa gelisah.
3.       Kriteria dan teknik balikan; fungsi balikan dalam hubungannya dalam supervisi klinis adalah untuk menolong guru mempertimbangkan perubahan atau lebih tepat peningkatan dalam tingkah laku dalam mengajar. Balikan merupakan informasi kepada guru tentang bagaimana guru mempengaruhi siswanya dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk mencapai maksud tersebut maka balikan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.       Lebih bersifat deskriptif dari pada evaluative karena fungsinya adalah memberi gambaran yang terperinci tentang penampilan guru selama mengajar, bukan menilai penampilan guru.
b.       Bersifat spesifik. Guru belum mengetahui dalam segi apa ia memberi penguatan secara tidak tepat, misalnya apakah dalam pengetahuan verbal, gerakan badan atau lainnya.
c.       Memenuhi kebutuhan baik bagi supervisor maupun guru.
d.       Ditujukan kepada/untuk tingkah laku guru yang dapat dikendalikannya.
e.       Isi balikan merupakan permintaan guru dan bukan yang diadakan oleh supervisor.
f.        Tepat waktunya.
g.       Harus terkomunikasikan secara jelas kepada guru.
h.       Harus dapat menilong guru memperhatikan kelebihan-kelebihan untuk mengembangkan gaya mengajarnya sendiri.
i.         Hendaknya dimulai dulu dengan menunjukkan keunggulan-keunggulan atau segi-segi yang kuat, baru kemudian mendiskusikan segi-segi yang menimbulkan masalah baginya.
j.         Data balikan dalam bentuk instrument observasi harus disimpan dengan baik oleh supervisor dan merupakan catatan mengenai perkembangan ketrampilan mengajar guru, seperti kartu status pasien bagi seorang dokter yang sewaktu-waktu dapat digunakan bila diperlukan.

No comments:

Post a Comment

PERANAN KELUARGA DALAM ISLAM

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun no-Islam. Karena keluarga merupakan tempa...